Sabtu, 05 November 2016

Demo 4 November, demo untuk apa?

Setelah melalui hari panjang tanggal 4 November, kemarin, saya tertarik menuliskan sedikit pendapat saya mengenai demo tersebut. Demo dimulai pada siang hari, setelah sholat jumat dilaksanakan. Hingga pukul 6, demo berlangsung damai, hingga saya merasa salut dengan demo ini. Apa yang tidak ditakutkan, yakni tindakan anarkis, tidak terjadi. Namun, demo yang dijadwalkan berakhir pada pukul 6 itu ternyata tidak berhenti sampai di sana. Selepas magrib, perilaku anarkis mulai terjadi di beberapa tempat. Sebenarnya, apa sih yang mau disampaikan para demonstran? Isu penistaan agama! Yang mana? Apa karena kalimat di bawah ini? "Jadi enggak usah pikiran 'Ah nanti kalau enggak kepilih pasti Ahok programnya bubar'. Enggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho (orang-orang tertawa-red). Itu hak bapak ibu, ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan enggak bisa pilih nih, saya takut masuk neraka dibodohin gitu ya, enggak apa-apa, karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu enggak usah merasa enggak enak. Dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok, enggak suka sama Ahok nih," demikian petikan ucapan Ahok saat itu. Coba dicermati, apakah ada yang salah dari paragraf di atas? Apakah didapati unsur penistaan agama dari kalimat-kalimat yang diucapkan di atas? Saya rasa tidak ada. Demo yang dilaksanakan pada tanggal 4 November bertujuan memproses Ahok melalui jalur hukum dengan tuduhan penistaan agama. Namun seperti yang telah anda baca sendiri, Ahok tidak pernah melakukan penistaan terhadap agama apapun. Buni Yani sendiri sudah mengakui bahwa beliau telah melakukan kesalahan dengan menghilangkan kata 'pakai' pada kalimat "Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho" http://news.detik.com/berita/d-3337570/buni-yani-akui-salah-transkrip-ucapan-ahok-soal-surat-al-maidah-ayat-51 http://belitung.tribunnews.com/2016/11/04/video-buni-yani-mengakui-kesalahannya-soal-transkrip-rekaman-ahok Dibohongi Al Maidah 51 : surat Al Maidah yang bohongin kamu Dibohongi pakai Al Maidah 51 : ada orang yang menggunakan surat Al Maidah 51 untuk ngobohongi kamu. Dalam kalimatnya, Ahok hanya menyindir oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan agama dalam berpolitik. Sudah jelas di sini, kalau Ahok memang tidak melakukan penistaan apapun. Pertanyaannya sekarang, Apakah Ahok, yang sudah terbukti tidak bersalah, masih harus melalui pemeriksaan di kepolisian? Selanjutnya, Jadi, demo 4 November itu menuntut apa?